Friday, July 16, 2010

Saatnya Pelindo Melakukan Ekspansi

Yangshan Container Terminal
UU Pelayaran no. 17 tahun 2008 telah diundangan walaupun menuai protes dari karyawan PT. Pelindo namun hingga kini proses terus berjalan.

Seperti contoh mulai dirancang untuk pembentukan Otoritas Pelabuhan (OP) yang mulai akan dibentuk di empat pelabuhan utama di Indonesia yakni Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Soekarno-Hatta Makassar, dan Belawan Medan.  

Apa yang akan terjadi?

Mengingat sangat pentingnya bisnis Pelabuhan bagi masyarakat Indonesia dan tidak terlepas profit yang menggiurkan dalam pelabuhan saya yakin banyak pihak swasta yang sudah mengokang senjata dan menyiapkan amunisi yang tercanggih supaya bisa memasuki zona tempur bisnis pelabuhan di Indonesia dan memenangkanya. Seperti dilansir ANTARA News tanggal 8 April 2010 investor asal negara China akan membangun pelabuhan peti kemas Internasional di Belang-Belang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) pada tahun 2011 mendatang. 

Bagi Pelindo tentu hal ini merupakan dunia baru yang harus dipahami secara CEPAT, TEPAT dan EFEKTIF. Kenapa demikian? Ya, karena Pelindo bukan pelaku baru dalam bisnis ini.Tentunya lebih memahami ceruk pasar yang ada dalam bisnis pelabuhan di Indonesia, namun di dunia PERSAINGAN Pelindo belum teruji. Maksudnya?
  1. Melakukan ekspansi Pelabuhan. Belum terlambat bagi Pelindo untuk mengadakan perluasan pelabuhan. Tidak haram dan tidak harus dipikirkan mahalnya karena ini investasi jangka panjang. Kalau dulu sewaktu masih menjadi anak emasnya Pemerintah mungkin Pelindo masih enteng untuk melakukan ekspansi pelabuhan namun sekarang harus kerja keras untuk melakukannya karena genderang perang bisnis dengan swasta sudah dimulai.
  2. Melakukan ekspansi  jasa-jasa baru dalam bisnis pelabuhan. Pelindo harus cermat dalam menginventarisasi jasa jasa pelabuhan yang sudah ada dan menggali potensi jasa-jasa pelabuhan yang baru.
  3. Melakukan ekspansi pelayanan. Dalam hal ini Pelindo membutuhkan sumberdaya manusia yang peduli dengan kebutuhan pengguna jasa. SDM yang dapat membuat pengguna jasa bertekuk lutut karena PELAYANAN yang SUPER MEMUASKAN pengguna jasa sehingga mereka tidak mau pindah ke lain hati. Sebagai contoh kita buat satu pelabuhan berskala Internasional dengan sistem pelayanan multi service. Selanjutnya kita undang semua perusahaan pelayaran dari seluruh dunia untuk menyaksikan dan membuktikan bahwa mereka masuk ke pelabuhan kita akan lebih efisien untuk perusahaan pelayaran tersebut dibanding yang lain bukan sebaliknya.
  4. Ekspansi di sumberdaya manusia itu sendiri. Untuk dapat memenuhi pelayanan Pelabuhan kelas dunia maka dibutuhkan pendidikan sumberdaya manusia kelas dunia. Maka menyeleksi dan mengirimkan sumberdaya manusia yang sesuai pada bidangnya untuk belajar ke Luar Negeri adalah mutlak harus dilakukan disamping membuka paradigma baru dengan mengintensifkan Diklat Kepelabuhanan di Dalam Negeri bahwa pelayanan yang CEPAT, TEPAT dan EFEKTIF adalah number one CHOICE.   Saya jadi ingat sewaktu mantan PM. Malaysia DR. Mahathir Mohammad dikritik habis-habisan oleh George Soros karena mengambur-hamburkan uang negara untuk membiayai para pelajar Malaysia yang belajar ke Luar Negeri karena konon ditengarai Malaysia mengirimkan paling banyak pelajarnya ke Luar Negeri. Tapi DR. Mahathir Mohammad tetap jalan terus dan hasilnya Malaysia dapat tahan terhadap badai krisis.
  5. Kalau yang terakhir ini saya tidak sebut sebagai EKSPANSI tapi INTEGRASI. Kalau semua sumber daya sudah siap maka kita mau jalan pelan, sedang ataupun berlaripun pasti bisa.Tapi satu syarat harus berjalan dan berlari bersama-sama. Artinya semua sumberdaya  dapat menyatukan VISI dan MISI  perusahaan secara TERINTEGRASI artinya tidak bermain sendiri-sendiri untuk mewujudkan pelabuhan yang kita kehendaki di masa datang.  



No comments: