Sunday, December 15, 2013

Singapore Aku Ikut Kamu

Di Seberang Patung Singa
Ke Singapore aku ikut kamu.....uuu...uuu...Kayak lagu aja... Singapore.. Singapore.. Singapore.. Kalau kita bicara Singapore tentu kita akan terkesan dengan pelabuhan yang super sibuk di dunia. Konon mencapai 3000 gerakan kapal per hari. Woowww... Fantastic..!  Karena memang negara tersebut sangat peduli dengan pelayanan kapalnya. Mungkin kita sering mendengar bahwa negara Singapore adalah negara jasa artinya sumber pendapatan negara Singa tersebut memang sebagaian besar berasal dari sektor jasa terutama jasa pelabuhannya.
Jadi ingat posting saya terdahulu yang berjudul, "Budaya Pelayanan Jasa Pelabuhan."

Waktu saya bertandang ke negeri Singa untuk yang terakhir kalinya pada 6 Oktober 2013 memperjelas perpendaharaan kata saya mengenai negeri jiran kita itu. Kami sebetulnya berkunjung ke Batam saja pada awal mulanya. Setelh puas melakukan kunjungan wisata ke Batam termasuk melihat jembatan Burelang serta kunjungan wisata mallnya, maka hari berikutnya kami dan beberapa rekan kerja akhirnya menginjakkan kaki di negeri Singa tersebut.

Setelah 45 menit kami menyeberang dengan kapal cepat Batam ferry akhirnya kami tiba di Singapore. Entah kenapa sampai di tempat pengecekan imigrasi Singapore rekan kerja perempuan saya yang bernama El mendapat pengecualian pemeriksaan imigrasi. Pemeriksaan El membutuhkan waktu hampir 1 jam di dalam kantor imigrasi. Kelihatannya sih masalah pakaian yang dikenakannya. Memang kalau melihat pakaian El yang tertutup rapat dan berwarna hitam semua memang sepintas hampir mirip sama pakaian istri-istri teroris yang sering kita lihat di teve...hehe.. Sambil berguman saya bertanya kepada guide kita dari Singapore. Dia bilang, kalau di penyeberangan ini memang paling ketat pemeriksaan imigrasinya. Dan kalau sedang diperiksa tidak boleh seorangpun termasuk guide ikut campuri pemeriksaan atau mendampingi pemeriksaan tersebut. Tidak, hal ini tidak boleh didampingi. Biarkan sesuai aturan yang berlaku. Kalaupun tidak lewat paling disuruh balik Batam lagi katanya. Untungnya kurang dari 1 jam El sudah dapat keluar dari kantor imigrasi setelah melalui pemeriksaan khusus. Itulah Singapore... Semua harus ikut aturan yang berlaku.

Setelah semua anggota lengkap guide kita hari Singapore mengajak kita ke sebuah bis yang telah disediakan. Dia bercerita bahwa Singapore tidaklah luas hanya setenagah jam perjalanan dari ujung Selatan ke Utara menggunakan kendaraan. Karena luasnya yang sangat terbatas itu maka kami harus dapat memanfaatkannya dengan sangat baik. Kami mengembangkan semua sektor jasa dan perdagangan sehingga kami menjadi negara maju. Kami juga mengadakan reklamasi pulau sehingga kami mempunyai area lebih. Setelah dilakukan penimbunan terhadap laut maka dibiarkan selama 5 tahun sehingga melewati uji tes terhadap kekuatan tanahnya sebelum didirikan bangunan di atasnya. Katanya menjelaskan proses reklamasi di negara tersebut.

Setelah berputar-putar keliling kota Singapore, kami mengunjungi patung Singa yang terletak tidak jauh dari pelabuhan. Kembali guide kita bilang, di sini tidak boleh buang sampah sembarangan. Semua sampah ada tempatnya. Juga tidak boleh bawa makan ke mobil. Benar saja setiap saya hendak membuang sampah, maka tinggal melihat sekeliling saja pasti terdapat tempat sampah. Jadi tidak heran kalau di Singapore masalah sampah memang sangat ketat.

Iseng iseng saya tanya kepada rekan saya, " Berani kamu buang sampah sembarangan di sini?" Ah, ya gak lah..," jawab rekan saya sambil menatap cepat ke wajah saya.
Mungkin muncul di benak anda kenapa seseorang bisa berubah drastis setelah pindah dari satu tempat ke tempat lain yang notabene kondisinya jauh lebih bagus? Apa yang bisa membuat orang tersebut berubah di tempat lain tersebut? Jawab saya, "Karena sistem hukum dan pelayanan mereka sudah berjalan  baik, titik."

Ke Singapore aku ikut kamu...



















No comments: