Thursday, March 22, 2012

Indonesia Port Corporation The Spirit In Energizing Trade Energizing Indonesia

Dalam posting terdahulu saya menulis, "Budaya Pelayanan Jasa Pelabuhan". Karena bisnis pelabuhan adalah bisnis pelayanan jasa maka diperlukan strategi pelayanan yang konsisten untuk menciptakan loyalitas pengguna jasa. 

Kita mengetahui bahwa pada tanggal 22 Februari 2012 PT. Pelabuhan Indonesia II telah mengumumkan logo baru atau merek baru atau bahasa kerennya brand baru sebagai simbol PT. Pelabuhan Indonesia II dengan nama Indonesian Port Corporation (IPC).

Beberapa hari setelah pergantian logo tersebut rekan kerja saya datang ke rumah setelah melihat acara di sebuah stasiun teve yang membahas mengenai perubahan logo PT. Pelabuhan Indonesia II menjadi Indonesia Port Corporation atau IPC. Pertanyaannya begini, "Kenapa sih PT. Pelabuhan Indonesia II mesti ganti nama menjadi IPC?" saya tersenyum sekaligus bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut.

Begini saja deh, misalnya anda membuat satu adonan kue yang akan anda jual. Dan anda tahu ada banyak kue yang serupa di pasar. Anda membuat kue dengan merek I (dibaca merek ai). Kue anda tetap laku di pasar walaupun banyak saingan. Tapi anda amati pembeli kue kok orang itu-itu saja. Anda tentu tidak puas khan..?

Okey..., sekarang untuk meningkatkan penjualan anda memperbaiki kualitas adonan kue, misalnya anda menggunakan tepung terigu kualitas nomor satu, ditambah lagi semua campuran pembuat adonan kue anda memakai bahan kue kualitas nomor satu semua. Jangankan adonannya, alat yang untuk membuat kuepun anda perbaiki dan anda juga menambah alat produksi kue agar kue bisa cepat diproses dengan rasa yang benar-benar lezat. Kue yang baru serta merta anda jual ke pasar. Pertanyaan saya, "Apakah kue anda akan langsung laku keras kalau pembungkus kue anda masih dengan merek I ?". Bagaimana dengan omset penjualan anda? Jawab saya, "Belum tentu", karena orang di luar pembeli yang terdahulu belum tentu tahu kalau kue anda rasanya sudah berubah menjadi kue sangat lezat karena masih terbungkus dengan merk I.

Akan tetapi akan beda pengaruhnya jika kue anda diganti merek dengan IQ119PLUS misalnya. Maka orang di luar pembeli kue anda yang terdahulu akan melihat kue anda di pasar dengan penasaran. Wah kue apa itu sih kok menarik logonya ditambah lagi setelah mencicipi kue rasanya lezat sekali. Wah..enak tenan.. Maka pembeli baru akan datang dan datang lagi kepada anda. Jangankan orang Indonesia orang asingpun akan membeli kue buatan anda. Maka kue anda sudah mempunyai brand atau merek baru dengan image kue cita rasa yang lezaaaaat sekali.  Ha..ha..rekan saya tersenyum puas.

Menurut Kottler (197, p. 443), "A brand is a name, term, symbol or design, or combination of them, intended to identify of goods or services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competitor. 
Maksudnya merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari semua itu yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari seseorang atau kelompok penjual untuk membedakan dari produk barang atau jasa pesaing.
Image menurut Kottler (1997, p.57), Image is trust, idea and impression someone to something. 
Maksudnya image adalah kepercayaan, ide dan kesan seseorang terhadap sesuatu. Yang dimaksud sesuatu disini adalah barang atau jasa.

Sedangkan brand image adalah anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen.(Keller, 2003)
Sebagai contoh sekalipun orang sedang tidak melihat rumah makan Padang tapi orang akan tahu bahwa nasi padang menunya khas dengan sambal cabe hijau yang lezat pedas, daun singkong, ayam goreng, rendang  daging serta kuah berkari dan lain sebagainya disertai cara penyajiannya yang beraneka warna tinggal pilih menu mana yang akan kita makan yang sudah tersedia semuanya di atas meja di rumah makan Padang pasti sudah tergambar jelas di pikiran kita.

Dengan brand yang baru PT. Pelabuhan Indonesia II bertransformasi menjadi Indonesia Port Corporatioan (IPC) adalah dengan misi perusahaan sebagai penyedia layanan kepelabuhan di Indonesia yang lebih efisien dan modern dalam berbagai aspek operasinya guna mencapai tujuan menjadi operator pelabuhan kelas dunia.

Semangat transformasi tersebut akan diterapkan ke dalam seluruh aktivitas perusahaan, baik pada aspek strategis manajemen, operasional maupun peningkatan sumber daya manusia secara komprehensif, gesit dan fleksibel dengan berpegang pada prinsip memajukan perdagangan, memajukan Indonesia.

Indentitas korporasi yang baru ini berbalus warna jingga dan biru yang masing-masing mempresentasikan sinar matahari terbit dan ketangkasan dalam berekspresi.

Nilai-nilai yang terkandung dalam warna jingga adalaah semangat perubahan , kekuatan optimisme seta kebanggaan setiap karyawan unuk bersama-sama berdiri di garis terdepan dalam mencapai tujuan organisasi. Sisi biru pada logo menggambarkan kesiapan memasuki era baru yang dinamis dan fleksibilitas komponen dalam perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai tujuan perusahaan sebagai a world class port operator.

Logo baru Indonesia Port Corporation dalam pancaran sinar warna jingga dan biru merupakan inspirasi dan gambaran sebuah anak panah yang melesat di atas permukaan air laut yang jernih dan luas yang menjadi konsep pergerakan perusahaan yang fokus dan dinamis.
Ketangkasan dalam bekerja menjadi inti semangat transformasi yang diusung bersama logo barunya. Indonesia Port Corporation sebagai operator pelabuhan memegang peranan penting dalam rantai logistik Indonesia. Untuk itu Indonesia Port Corporation harus bergerak lebih cepat, efektif dan efisien dalam melayani kebutuhan para pelanggan atau pengguna jasa kepelabuhanan.

Semakin singkat waktu yang diperlukan dalam memproses layanan kepelabuhanan, semakin rendah pula biaya yang harus dikeluarkan yang pada akhirnya akan menekan harga barang di pasar nasional sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi Indonesia the spirit in energizing trade, energizing Indonesia.

Dengin visi memberikan pelayanan kelas dunia telah menuntut Indonesia untuk mampu menciptakan efisiensi distribusi barang melalui sistim transformasi yang terintegrasi salah satunya berupa pola kerja serta kualitas layanan kepelabuhanan yang dapat menyediakan layanan secara fleksibel yang berfokus pada penekanan biaya operasi.

Guna menjawab tantangan tersebut Indonesia Port Corporation melakukan perubahan dari dua sisi, yakni infrastruktur dan sumberdaya manusia. Dari sisi infrastruktur Indonesia Port Corporation melakukan investasi besar-besaran terhadap alat bongkar muat modern seperti gantry crane di beberapa pelabuhan utama serta melakukan optimasi pelayanan 24 jam dengan sistem information and communication technology (ICT) yang sudah diberakukan di semua cabang. dari sisi sumberdaya manusia, Indonesia Port Corporation menyeleksi putra-putri terbaiknya untuk melanjutkan pendidikan S2 di dalam maupun luar negeri. Untuk pendidikan S2 dalam negeri Indonesia Port Corporation bekerja sama dengan perguruan Tinggi Negeri seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia dan PPM Manajemen sedangkan untuk pendidikan S2 luar negeri bekerja sama dengan beberapa universitas seperti:
  1. Kuhne Logistics University, Hamburg, Jerman.
  2. Maritime Economics and Logistic, Erasmus University, Rotterdam, Belanda.
  3. Netherland Maritime University, Rotterdam, Belanda.
  4. ITMMA, University of Antwerp, Anterwerpen, Belgia.
  5. World Maritime University, Malmo Swedia.
  6. Shanghai Maritime University, Shanghai China.
Intinya dengan peluncuran brand baru Indonesia Port Corporation ingin membuktikan bahwa proses perubahan sedang berjalan menuju pelayanan pelabuhan kelas dunia yang lebih cepat, efisien dan modern serta bersiap menghadapi persaingan global dalam bidang pelayanan jasa pelabuhan yang sudah di depan mata.



Baca juga :
Selamat datang di Pelabuhan Bengkulu. 
Manajemen Perubahan Ala James Gwee. 
Pac Acrux Kapal Yang Terbesar Masuk Pelabuhan Palembang.





No comments: