Kapal Pesiar Clipper Odyssey |
Kapal berbendera Bahama yang mengangkut sekitar 38 wisatawan mancanaegara dan 67 awak kapal itu singgah di Pelabuhan Bengkulu dalam kunjungan wisatanya dari Padang yang sebelumnya sempat singgah di pelabuhan pelabuhan di Aceh dan Pulau Nias.
Seperti diketahui kapal ini memiliki panjang 102,6 meter ini dilengkapi kolam renang, bar, gymnatium, fasilitas restoran dan bayak lagi fasilitas kapal mewah ini. Kapal ini mengangkut wisatawan dari Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Afrika Selatan yang pada umumnya wisatawan dari kalangan intelektual lanjut usia.
Seperti dilansir Bengkulu Ekspress, setibanya kapal sandar di dermaga Pulau Baai wisatawan disambut dua armada bus SAN Siliwangi Antar Nusa dan melanjutkan perjalanan darat ke situs bersejarah Benteng Port Marblorough. Setibanya di Benteng Port Marblorough wisatawan disambut tarian dol dan kalungan bunga.Wisatawan asing sangat kagum dengan situs bersejarah yang ada di Bengkulu tersebut.
Tak berhenti di sana, para turis juga
diajak melihat rumah Bung Karno yang menjadi tempat presiden pertama
Indonesia itu diasingkan. Di kediaman Bung Karno ini, para turis selain
disambut pejabat pemerintah juga disambut sejumlah warga yang menanti
kedatangan puluhan warga asing, sejumlah tarian tabot, tarian Enggano,
barong landong, terlihat beberapa kali para turis memotret para penari
dan pengantin melayu.
Salah seorang turis, Catherine dalam bahasa Indonesia terbata-bata
mengaku baru pertama kali datang ke Bengkulu, dan kapalnya hanya singgah
setelah melakukan perjalanan dari Solok. Ia juga mengatakan selama di
Sumatera rombonganya selalu dilayani dengan ramah, bahkan sejumlah
pejabat seperti bupati ikut menyambut kedatanganya.
Sementara itu Kepala Biro Remote Destination Tour, Leksono Santoso
menuturkan, singgahnya kapal MV Clipper Odyssey di Bengkulu, karena
banyak potensi yang ditawarkan. Mulai dari Bunga Rafflesia, Benteng, dan
pantainya. Sayangnya potensi itu kurang publikasi. Mestinya
kelebihan-kelebihan itu bisa dijadikan icon di Bengkulu, misalnya bunga
Rafflesia kapan mekar dan kapan mulai layu. Dan itu selalu di update di
internet, sehingga mudah diketahui. Diakui Leksono, kedatangannya ke
Bengkulu merupakan kali keduanya dibawah biro yang sama, “Tahun 2010
saya pernah ke Bengkulu,” katanya, sejak saat itu dua tahun terakhir
dirinya melakukan survey dan menginventaris objek wisata.
Dan dengan kapal pesiar MV Clipper Odyssey, kami telah mengunjungi
Belawan di Medan, melihat orang utan dan kemudian di Simeleu Aceh, Pulau
Nias, Solok dan kemudian singgah ke Bengkulu. Perjalanan akan
dilanjutkan ke Krui. Rombongan turis ini pada umumnya dari kalangan
intelektual, pengusaha, dan diplomat. Mereka ini juga didampingi dokter
karena pada umumnya berusia di atas 70 tahun. Karena mereka ini dari
kalangan intelek, kedatangannya diharapkan bisa mempromosikan wisata ke
dunia internasional.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Hasanudin
menuturkan kunjungan puluhan wisatawan asing diharapkan membawa dampak
positif bagi pariwisata di Bengkulu. Mungkin saat ini mereka hanya
singgah, namun tahun depan Bengkulu menjadi kawasan wisata tujuan
mancanegara. Ia berharap, kehadiran turis-turis mancanegara turut
memperkenalkan Bengkulu di luar negeri.
Sumber : Bengkulu Ekspress
No comments:
Post a Comment