Pantauan kapal memasuki Pelabuhan Bengkulu |
Untuk Pelabuhan Bengkulu kami memadukan Automatic Identification System tersebut dengan Open CPN software yang terkombinasi dengan peta elektronik sehingga nama kapal, tipe, posisi, haluan dan kecepatan kapal dapat terpantau dengan sangat jelas pada display komputer di ruang operator radio Pelabuhan Bengkulu.
Peraturan Untuk Automatic Identification System
AIS didesain untuk memberikan informasi antara kapal dengan kapal dan antara kapal dengan Stasiun Pantai.
Sesuai dengan aturan 19 SOLAS Chapter V mengenai persyaratan untuk peralatan dan system navigasi kapal yang harus dibawa di atas kapal sesuai dengan tipe kapal pada tahun 2000. IMO mengadopsi persyaratan baru sepertti yang telah direvisi pada SOLAS Chapter V yang baru.
Peraturan mensyaratkan AIS utnuk dipasang di semua kapal diatas 300 GT yang melayari pelayaran Internasional, kapal kargo diatas 500 GT yang tidak melayari pelayaran Internasional dan semua kapal penumpang untuk semua ukuran wajib memiliki Automatic Identification System di kapal.
Peraturan ini berlaku efektif untuk semua kapal di atas pada 31 Desember 2004.
Peraturan mengenai AIS menyaratkan hal hal sebagai berikut:
- Memberikan informasi termasuk identitas kapal atau nama kapal, tipe, posisi, haluan, kecepatan, status navigasi informasi lain sehubungan dengan keselamatan otomatis kepada peralatan stasiun pantai, kapal lain dan pesawat terbang.
- Menerima secara otomatis informasi sejenis yang dipasang oleh kapal kapal, dapat dimonitor dan dipantai tracknya.
- Tukar menukar data dengan stasiun pantai.
Dengan pemasangan Automatic Identification System di Pelabuhan akan mempermudah pemantuan terhadap jalannya kapal kapal yang berada di kolam Pelabuhan Bengkulu maupun berada di sekitarnya yakni kapal-kapal yang berlayar di pantai Barat Pelabuhan Bengkulu.
Baca juga:
Indonesia Port Corporation The Spirit In Energizing Trade Energizing Indonesia
Indonesia Port Corporation Repositioning Model Pelabuhan Indonesia II
Indonesia Port Corporation Repositioning Model Pelabuhan Indonesia II