Pelabuhan Bengkulu |
Kita tahu bahwa pada tanggal 24-27 February 2013 Pelabuhan Bengkulu dilanda badai dahsyat yang meliputi meningkatnya curah hujan dan kecepatan angin.
Pada tanggal tersebut angin di tepi Barat Pelabuhan Bengkulu mencapai kecepatan 45 knot atau 45 mil/jam.
Akibat kecepatan angin yang meningkat tersebut juga berakibat beberapa pohon besar di tepi jalan raya tumbang.
Peningkatan curah hujan dan kecepatan angin tersebut adanya badai atau typhoon Eighteen yang berjarak 400 mile di sebelah Barat Daya Pelabuhan Bengkulu atau pada posisi 11 12.0 S / 098.18.0 E atau sekitar 500 mil laut dari Pelabuhan Bengkulu.
Typhoon adalah istilah untuk badai di laut yang berputar dengan pusaran angin mencapai radius ratusan mil laut yang diakibatkan oleh tekanan rendah di suatu area di laut. Akibatnya udara sekitarnya yang bertekanan tinggi akan mengalir ke tekanan rendah dengan berputar (kalau di utara khatulistiwa pusaran berlawanan dengan arah jarum jam dan di Selatan khatulistiwa berputar searah jarum jam) membentuk pusaran yang mempunyai diameter ratusan mil laut.
Typhoon adalah istilah untuk badai di laut yang berputar dengan pusaran angin mencapai radius ratusan mil laut yang diakibatkan oleh tekanan rendah di suatu area di laut. Akibatnya udara sekitarnya yang bertekanan tinggi akan mengalir ke tekanan rendah dengan berputar (kalau di utara khatulistiwa pusaran berlawanan dengan arah jarum jam dan di Selatan khatulistiwa berputar searah jarum jam) membentuk pusaran yang mempunyai diameter ratusan mil laut.
Hal inilah yang kadang berpengaruh sampai ke Pelabuhan Bengkulu. Dikarenakan Pelabuhan Bengkulu terletak di tepi Samudera Hindia yang notabene sering menjadi cikal bakal timbulnya badai typhoon tersebut maka tidak heran sering terjadi cuaca ektrim yang mewarnai aktivitas Pelabuhan Bengkulu.