KM. Sinar Ambon foto melalui ECDIS |
Kapal Motor Sinar Ambon kapal milik PT. Samudera Indonesia kandas di Selat Jaran pada 11 Mei 2010 pukul 05.30 Waktu Indonesia Barat tepatnya 15 mil laut Tenggara Pelabuhan Palembang. Kapal tersebut kandas dari pukul 05.30-21.30 waktu setempat.
Menurut keterangan nakhoda Kapal Motor Sinar Ambon, Capt. Sambalao Taha, kapal berangkat dari dermaga petikemas Pelabuhan Palembang pada pukul 04.00 dengan perhitungan sarat maksimum 5.5 maka dan ketinggian air terendah di Selat Jaran 3.6m ditambah air pasang di Selat Jaran pada saat itu 2.3m maka dapat lolos melewati Selat Jaran namun kenyataannya kapal kandas.
Kapal Motor Sinar Ambon yang mempunyai panjang Length Over All (LOA) 98 meter dan berkapasitas mengangkut kontainer sebanyak 287 TEUs itu secara rutin melayari rute Palembang - Singapore dengan frekuensi minimal 2 kali dalam sepekan kapal tersebut singgah di Pelabuhan Palembang.
Akibat kapal kandas sedikitnya 2 kapal besar yang hendak keluar masuk dari dan ke Pelabuhan Palembang memgalami keterlambatan dari jadwal semula. Kapal yang sempat mengalami keterlambatan adalah Motor Tanker Sultan Mahmud Badarudin II milik PT. Pupuk Sriwijaya yang hendak bertolak ke Gresik sempat berlabuh melintang pabrik South Sumatra Timber (SST) tepatnya 1.5 mil laut dari Selat Jaran. Sedangkan Kapal Motor Belawan/Caraka Jaya Niaga III-38 milik PT. Djakarta Loyd terpaksa berlabuh di Muara Sungai Musi menunggu alur bebas dari kapal kandas.
Menurut keterangan para petugas pandu dan nakhoda kapal yang sering masuk Pelabuhan Palembang, Selat Jaran merupakan alur yang paling sempit dan dangkal di Sungai Musi. Untuk itu kapal yang akan keluar masuk melalui alur tersebut harus mengatur sarat kapalnya dan memilih waktu yang tepat supaya dapat melewatinya dengan aman kalau tidak kapal rawan kandas.
Untuk mengantisipasi kapal kandas lebih banyak lagi di masa mendatang perlu diadakan pengerukan di alur Sungai Musi khususnya di Selat Jaran karena kedalaman air yang terendah di Selat Jaran sekarang hanya 3.6 meter sedangkan di Muara Sungai Musi berkisar 4.4 meter.
Menurut keterangan para petugas pandu dan nakhoda kapal yang sering masuk Pelabuhan Palembang, Selat Jaran merupakan alur yang paling sempit dan dangkal di Sungai Musi. Untuk itu kapal yang akan keluar masuk melalui alur tersebut harus mengatur sarat kapalnya dan memilih waktu yang tepat supaya dapat melewatinya dengan aman kalau tidak kapal rawan kandas.
Untuk mengantisipasi kapal kandas lebih banyak lagi di masa mendatang perlu diadakan pengerukan di alur Sungai Musi khususnya di Selat Jaran karena kedalaman air yang terendah di Selat Jaran sekarang hanya 3.6 meter sedangkan di Muara Sungai Musi berkisar 4.4 meter.
No comments:
Post a Comment