Sunday, November 18, 2012

Pelabuhan Bengkulu Datangkan Kapal Tunda Dari Pelabuhan Banten

KT. Tirtayasa saat membantu kapal MT. Soechi Chemical  9 sandar
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap kapal-kapal yang keluar masuk Pelabuhan Bengkulu PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang Bengkulu menambah armada kapal tunda yaitu kapal yang bertugas membantu kelancaran kapal-kapal besar sandar.

Kapal tunda Tirtayasa 1-212 tiba di Pelabuhan Bengkulu pada hari Jum'at tanggal 16 November 2012. 
Sampai saat ini Pelabuhan Bengkulu mempunyai tiga kapal tunda yaitu, KT. Bunga Raflesia, KT. Bintang Musi yang merupakan kapal tunda sewa serta KT. Tirtayasa 1-212.

Dengan terbitnya larangan Pemerintah Propinsi Bengkulu untuk kapal kapal besar mengadakan transipment batubara di Pulau Tikus, maka mengharuskan kapal-kapal besar yang akan memuat batubara tersebut untuk masuk dan sandar di Pelabuhan Bengkulu.

Pelayanan terhadap kapal kapal besar yang rata rata mempunyai panjang 190 meter dengan GT. 33000 serta DWT mencapai 56000 ton memang membutuhkan bantuan kapal tunda yang besar seperti KT. Tirtayasa tersebut. KT. Tirtayasa mempunyai horse power 2400 dengan mesin jenis schoutel sehingga dapat membantu menarik dan mendorong kapal dari segala arah dengan kekuatan yang penuh. 

Sampai saat ini arus masuk kapal kapal besar pengangkut batubara sedikitnya mencapai 5 kali kunjungan kapal setiap bulannya. 
Demikian juga dengan arus kapal-kapal kontainer mulai ramai memasuki Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu yang mencapai minimalnya 10 kunjungan kapal setiap bulan.

Seiring dengan pengerukan alur masuk Pelabuhan Bengkulu yang kini mencapai 12 M maka kinerja Pelabuhan Bengkulu dipertaruhkan guna melayani peningkatan arus barang menuju Pelabuhan Bengkulu.

Dengan bertambahnya armada pelayanan kapal akan meningkatkan kecepatan pelayanan barang sehingga membantu meningkatkan kecepatan distribusi barang ke tangan konsumen khususnya di Bengkulu pada umumnya.






Friday, November 9, 2012

Menggali Aset Yang Terpendam Di Pelabuhan Palembang

Site Plan Pelabuhan Sungai Lais Palembang
Sebelum memulai posting ini saya jadi ingat teori mengenai manajemen by walking arround. Pagi ini Sabtu saya sengaja bertandang ke rumah dinas Bapak Bambang Ruwadi. Beliau adalah Asisten Manajer bidang Perencanaan dan Pengendalian di Pelabuhan Palembang. Dari perbincangan yang ringan sampai perbincangan yang agak serius ceritanya. Saya jadi ingat pada posting saya terdahulu yang berjudul, "Saatnya Pelindo Melakukan Ekspansi,".

Berawal dari coofee morning yang dilakukan oleh Bapak Bambang Ruwadi Assisten Manajer Perencanaan dan Pengendalian Jasa Pelabuhan Palembang dengan beberapa pemerhati pelabuhan, ternyata di Pelabuhan Palembang masih ada saja asset yang menganggur tapi berproduksi. bingung khan..? Artinya belum berproduksi sebagaimana seperti yang diharapkan. Sebentar.., aset ini adalah Pelabuhan Rakyat di Sei Lais dan dermaga kapal cepat Express Bahari di Pelabuhan Palembang.

Yang pertama adalah Pelabuhan Sungai Lais yang mempunyai luas 118,24 Ha merupakan lahan yang belum sepenuhnya berproduksi selama ini. Pelabuhan Sungai Lais selama ini disewakan kepada PT. London Sumatera dan beberapa perusahaan lain yang menempati wilayah tersebut.
Salah satunya adalah di Pelabuhan Sungai Lais terdapat pelabuhan perahu layar rakyat yang sudah lama menempati areal tersebut.


Dengan alasan bahwa pelabuhan rakyat sudah lama menempati areal yang masuk dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan maka sebagian besar pemilik menganggap bahwa mereka tidak wajib membayar semua tarif tersebut.
Bertolak belakang dengan pandangan tersebut Assisten Manajer bidang Perencanaan dan Pengendalian Pelabuhan Palembang Bapak Bambang Ruwadi melakukan kunjungan sekaligus sosialisasi ekternal guna memberi pemahaman kepada para pengguna jasa perahu layar agar mengikuti prosedur dan ketentuan yang ada di lingkungan Pelabuhan Palembang. Di samping itu juga mengadakan konsolidasi internal agar proses pemanfaatan aset pelabuhan rakyat Sungai Lais berjalan mulus.
Konsolidasi internal dilakukan dengan cara melakukan studi banding guna pengambilan data terhadap Pelabuhan Rakyat di Sunda Kelapa yang sebagian besar disinggahi oleh perahu-perahu layar seperti di Pelabuhan Sungai Lais.

Dengan beberapa kali pertemuan dengan pengguna jasa Pelabuhan di Sungai Lais dengan bekal data pembanding yang cukup akhirnya disepakati tarif terhadap semua perahu layar yang singgah di Pelabuhan Sungai Lais dengan kesepakatan semua pengguna jasa diharuskan membayar semua biaya tarif di atas dan disepakati mulai berlaku 1 Januari 2012 dan pengguna jasa pelabuhan Sungai Lais mempunyai kewajiban membayar semua biaya tarif tersebut selama 6 bulan ke ke belakang dari masa efektif berlakunya tarif baru tersebut.

Tercatat sampai dengan akhir tahun 2011, Pelabuhan Perahu Layar tidak dikenakan biaya penggunaan lahan ataupun tarif pelabuhan sebagaimana mestinya seperti:
  1. Tarif usaha pelayanan jasa pelabuhan.
  2. Tarif usaha industri maritim dan pembangkit energi.
  3. Tarif usaha industri pengolahan.
  4. Tarif usaha pariwisata dan pelayanan umum.
  5. Tarif instansi pemerintah dan sosial.
Yang kedua adalah dermaga kapal Express Bahari yang melayani angkutan penumpang dari Palembang ke Pulau Bangka. Kapal ini melayani pelayaran cepatnya minimalnya sekali dalam sehari kecuali mendekati hari-hari besar terkadang dua kali dalam sehari. Dua kapal cepat tersebut selama ini hanya dikenakan tarif sekali perbulan dengan alasan pemilik kapal bahwa kapal ini digunakan untuk pelayanan masyarakat luas. Sedangkan untuk tarif penumpang perorangan dikenakan tiket sebesar Rp. 185.000,00 sekali pelayaran dari Palembang ke Pulau Bangka.

Sekali lagi dengan dukungan data pembanding yang cukup Bapak Bambang Ruwadi selaku Assiten Manajer Perencanaan dan Pengendalian mengadakan pendekatan kepada pengguna jasa agar pembayaran biaya tambat kapal Express Bahari disesuaikan dengan kepatutan serta prosedur dan ketentuan yang ada.

Akhirnya kesepakatan penyesuaian pembayaran terhadap kapal-kapal cepat yang sandar di dermaga penumpang Pelabuhan Palembang disetujui antara PT. Pelindo dan PT. Kurmin pemilik kapal Express Bahari dengan ketentuan bahwa kapal Express Bahari akan membayar setiap kali kunjungannya di Pelabuhan Palembang.











 


Thursday, November 8, 2012

Selamat Datang Di Pelabuhan Bengkulu

MV.. SUN LUCIA singgah di Pelabuhan Bengkulu
Pelabuhan Bengkulu adalah Pelabuhan samudera yang terletak di tepi Barat Pantai Sumatera, Indonesia. Pelabuhan Bengkulu bernama Pelabuhan Pulau Baai yang terletak pada posisi 03' 54.493''S / 102' 18.286''E. Pelabuhan Pulau Baai terletak sekitar 15 km di Selatan dari pusat Kota Bengkulu, Indonesia.

Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sudah sekitar 1 tahun mengalami pengerukan. Alur lama yang hanya mempunyai kedalaman air terendah 3.5 meter. Setelah mengalami proses pengerukan yang dilakukan oleh kapal keruk Costa Blanka dari perusahaan Van Ord, Belanda, maka kedalaman alur Pulau Baai sekarang mencapai 11 - 12 meter pada air terendah. Sampai saat ini kapal dengan draf sekitar 10 meter dapat dengan aman keluar masuk Pelabuhan Bengkulu.

Seiring dengan keberhasilan pengerukan alur masuk Pelabuhan Pulau Baai, maka meningkatnya arus barang dan jasa dapat diindikasi dengan meningkatnya kedatangan kapal-kapal yang sandar di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. 

Dimulai dengan kedatangan kapal-kapal asing yang hendak memuat muatan curah kering batubara yang berkisar berbobot mencapai 33.000 gross tonnage atau DWT 56.000 ton dengan panjang kapal 190 meter yang mencapai minimal 5 kali kunjungan kapal per bulan mulai meramaikan Pelabuhan Bengkulu. Disamping itu meningkatnya traffic untuk kapal-kapal kontainer yang mencapai lebih dari 10 kunjungan kapal per bulan. 

Kapal kontainer yang telah singgah di Pelabuhan bengkulu seperti kapal MV. Meratus Spirit 1 yang mencapai panjang 147.5 meter dengan kedalaman sarat mencapai 8.15 meter. Pelabuhan Bengkulu bekerja sama dengan pengguna jasa akan mendatangkan kapal lebih banyak lagi dan meminimalkan kapal menuggu baik di dermaga maupun di tempat berlabuh.

Perluasan dermaga sedang dilakukan dengan akan dibanggunnya dermaga khusus muatan crude Palm Oil CPO dan dermaga khusus muatan curah kering batubara.
Beberapa komoditi yang mendominasi ekspor di Pelabuhan Bengkulu adalah batubara, Crude Palm Oil beserta hasil olahannya, karet dan lain-lain.

Fasilitas Pelabuhan Bengkulu meliputi :

Fasilitas dermaga:
Panjang dermaga : 374 meters
Kedalaman alur : +/-12 meters
Kedalaman kolam : +/- 11 meters

Fasilitas Pelayanan Kapal :

Kapal tunda : 2 unit, 1 unit 1200 HP, 1 unit 2400 HP
Kapal Pandu : 1 unit.
Personil pandu  : 3 personel

Fasilitas Pelayanan Barang :

Lapangan penumpukan :7872 M2
Gudang penyimpanan  :  4200 M2
Diesel Forklif  : 6 unit
Mobile Crane 1 unit
Conveyer belt 2 unit
Hopper box 4 unit.

Dari segi pelayanan kapal, personil pandu di Pulau Baai Bengkulu siap melayanan kapal-kapal, baik kapal asing maupun kapal dalam negeri dengan cepat dan sesuai waktu permintaan dengan mengedepankan zerro waiting time.

 "Selamat datang di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu,"